Dampak pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, tentu juga dialami warga gereja. Generasi muda di gereja umumnya sangat fasih dengan teknologi, kontras dengan (sebagian besar) generasi tua yang tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi. Kesenjangan penguasaan teknologi digital antar generasi dalam komunitas gereja merupakan masalah bagi banyak gereja dan memerlukan kecerdasan dalam mengatasinya.
Di dalam kitab-kitab Injil kita melihat bahwa orang-orang miskin, buta, pelacur, pemungut cukai, orang-orang berdosa, orang luar, dan orang asing justru menjadi pengikut Yesus yang mula-mula. Yang disebut oleh Yesus sebagai yang “miskin di hadapan Allah” (Mat. 5:3), adalah mereka yang tidak mempunyai privilese untuk memberi bukti atau melindungi tetapi yang mencari dan mau berubah. Yesus menyebut mereka itu “berbahagia”.
Pendeta Mitri Raheb, seorang Palestina, pendeta gereja Luteran yang tinggal dan melayani di Betlehem, menuliskan sudut pandangnya sebagai seorang Palestina dalam membaca Alkitab. Raheb menulis buku Faith in the Face of Empire: The Bible Through Palestinian Eyes.
Sejumlah orang mengeluh, bahwa di gereja dia tidak mengalami pertumbuhan iman. Lalu mencari gereja lain... Ia mencari tempat yang membantu pertumbuhan spiritualitasnya kearah kedewasaan. Lantas, kedewasaan macam apa sih yang dicari orang?
Beneran nih, mengampuni dan meminta pengampunan itu ternyata kerjaan yang sangat gak gampang lho. Bagi seorang pemimpin – konon – pengampunan itu ibarat oksigen bagi paru-paru. Berikut ada beberapa hal yang menolong saya selama ini dalam soal pengampunan:
Sekilas sepak terjang komunitas Kristen di Timur Tengah, khususnya Siria, di tengah konflik dan ketidak-stabilan politik.
Membangun persahabatan menuju perubahan positif, tapi siapa yang dapat kita percaya?
Allah itu sumber hidup. Kalau mau hidup, ya carilah Dia. Dalam mencari Allah, jangan sekadar puas tidak berbuat jahat, karena nilainya nol..
"Where there is no vision, the people perish”. Mengapa visi bersama penting bagi Gereja dalam arti persekutuan.
Pada hari Sabtu, 19 Oktober 2019 lalu, Gereja Kristen Jawa Jakarta resmi memiliki pendeta baru. Pendeta Eunike Trikayasuddhi menjadi pendeta ke-10 GKJ Jakarta.
”Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup...” (Ul. 30:19). Demikianlah nasihat Musa kepada umat Israel. Nasihatnya sederhana dan logis. Namun, kehidupan yang dimaksudkan Musa bukan sekadar hidup, tetapi hidup yang berpaut kepada Allah.
Adakah kepedulian dan tempat buat mereka yang mengalami masalah kesehatan mental?
Mengenal Gereja Presbiterian Baraka di Tepi Barat Palestina
Yesus mengajak para murid-Nya untuk mendahulukan orang lain. Mengapa? Karena mendahulukan orang lain merupakan wujud nyata dari keinginan kita untuk mengutamakan Allah. Bukankah tanpa Allah kita memang bukan apa-apa?